RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Dialog akhir tahun Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) yang di helat di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani Makassar, Minggu (30/12/2018) menghasilkan satu kesepakatan penting.
Semua pihak sepakat untuk menggelar pemilihan ketua baru IKA UNM. Dengan demikian, seteru antara Andi Djamaro Dulung (AJD) dengan Akbar Faizal sebagai dua kubu IKA UNM yang sempat berseberangan ini resmi berakhir.
Baik AJD maupun Akbar Faizal masing-masing telah menyampaikan kesepakatannya untuk menggelar pemilihan ketua IKA UNM yang baru. Keduanya sepakat mengakhiri perbedaan yang mewarnai struktur organisasi IKA UNM dua tahun belakangan ini.
Penggagas dialog akhir tahun Alumni IKIP/UNM, Nurdin Halid (NH) mengaku sangat mengapresiasi sikap kedua figur tersebut. Menurutnya, momentum persatuan ini akan menjadi langkah baik kedepannya untuk menyongsong tahun 2019.
“Ini awal dari kebangkitan alumni IKIP/UNM yang selama beberapa tahun ini tidak ada interaksi baik dalam bentuk silaturahmi maupun dialog. Inilah yang kemudian mendasari kita menggagas dialog akhir tahun. Yang paling penting sekarang adalah bahwa lewat dialog ini akan kembali tersambung perbedaan-perbedaan di IKA UNM. Sekarang semuanya cair dan Insya Allah kedepan alumni UNM ini akan kembali solid dalam nuansa kekeluargaan dan akan berkontribusi terhadap pembangunan di Sulawesi Selatan sekaligus memposisikan UNM sebagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia,” ujarnya.
Menurut NH, rekomendasi untuk pemilihan ketua IKA UNM yang baru akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Targetnya sekitar Februari 2019, pemilihan ketua serta struktur baru IKA UNM akan dirampungkan.
“Nanti malam ada pertemuan khusus antara Pak Rektor UNM (Husain Syam), Pak Andi Djamaro Dulung, Pak Akbar Faizal dan saya juga diundang bersama dengan tim bentukan Pak Rektor untuk membahas hal tersebut. Inilah salah satu rekomendasi yang dihasilkan oleh dialog ini. Adanya perbedaan selama ini kurang lebih dua tahun bahkan cenderung sebagai perpecahan, Alhamdulillah hari ini cair. Saya sebagai penggagas dialog ini tidak menyangka sebetulnya. Saya bersyukur bahwa perbedaan dua tahun ini bisa diselesaikan dalam waktu satu hari,” bebernya.
Disinggung soal dukungan para alumni ‘Kampus Orange’ tersebut untuk sesama jebolan UNM yang ikut kontestasi politik di Pemilu 2019, Nurdin tak menampik. Menurutnya, sudah sepatutnya para alumni solid untuk saling membantu dan mendukung figur-figur UNM yang dianggap punya kemampuan untuk mengabdi pada bangsa dan negara.
“Itu mesti begitu (saling mendukung). Alumni harus solid dalam memposisikan diri pada setiap kontestasi yang diikuti oleh alumni. Itu pertanda bahwa UNM itu solid tanpa memandang warna-warni, tapi kita melihat bahwa figur alumni UNM yang maju punya potensi untuk mengabdi terhadap pembangunan bangsa makanya harus kita dukung,” tutupnya.
Berdasarkan pantauan Rakyatku.com, turut hadir dalam dialog akhir tahun IKIP/UNM tersebut, masing-masing Nurdin Halid selaku penggagas kegiatan, Husain Syam (Rektor UNM), Akbar Faizal (Anggota DPR RI), Muslimin Bando (Bupati Enrekang) dan Tamsil Linrung (Anggota DPR RI dan calon anggota DPD Dapil Sulsel).
Selain itu, hadir pula Jasruddin (Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi), Hasan Basri (Ketua Umum DPP PMII), Hafid Abbas (mantan Ketua Komnas HAM RI), Syamsu Rizal (Wakil Walikota Makassar), Azikin Solthan (Anggota DPR RI), Andi Djamaro Dulung (mantan Anggota DPR RI), Andi Aslam Patonangi (Bupati Pinrang), serta Basmin Mattayang (Bupati Luwu terpilih). Dialog ini sendiri mengangkat tema “Sambung Rasa Alumni IKIP/UNM, Menakar Peran Alumni UNM Dalam Pembangunan Manusia Indonesia”.
Alamat: Wisma NH
Jalan Raya Pasar Minggu No. 2 B-C
Pancoran, Jakarta Selatan
✉️ info@thenurdinhalidinstitute.com