SPESIFIKASI BUKU
SINOPSIS
Buku ini merupakan sebuah biografi tentang kiprah Nurdin Halid dalam percaturan sepakbola Tanah Air. Melalui biografi sepakbola ini, penulis hendak mengungkapkan jejak, memori, spirit, pengalaman, pergulatan, dan perjuangan Nurdin Halid pada cabang olahraga yang sangat merakyat dan digemari di seluruh dunia.
Penulisan biografi sepakbola Nurdin Halid ini juga merupakan perjuangan melawan lupa. Sangat sedikit tokoh dan praktisi sepakbola Indonesia yang mengabadikan jejak-jejak perjuangan mereka di lapangan hijau melalui penulisan biografi. Padahal, biografi sebagai sumber sejarah sangat penting bagi pewarisan banyak hal: nilai-nilai perjuangan yang menjadi cermin pembelajaran bagi generasi berikut. Kehadiran biografi ini tentu diharapkan bisa memperkaya khazanah sejarah olahraga yang paling banyak digemari di negeri kita dan dunia.
Selain itu, penulisan biografi ini merupakan bentuk penghargaan kepada Nurdin Halid yang telah banyak membangun ‘monumen’ di jagat persepakbolaan Sulawesi Selatan maupun sepakbola NKRI. Ia meletakkan dasar-dasar sepakbola profesional berorientasi prestasi dan profit melalui PSM Makassar dan Pelita Jaya Jakarta sebagai pilot project. Ia merevolusi PSM dari ‘baju amatir’berganti ‘baju profesional’. Klub berpredikat profesional tetapi selalu merugi, Pelita Jaya milik pengusaha Nirwan Bakrie, direvolusi total dan mendadak berubah menjadi klub yang mendatangkan profit dan berdaya saing tinggi.
Matang di level klub, Nurdin Halid membangun fondasi industri sepakbola dalam posisi kunci sebagai Ketua Umum PSSI. Ia menetapkan standarisasi klub profesional seturut panduan dan syarat-syarat yang ditetapkan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dan FIFA. Untuk mengawal misi besar itu, Nurdin membentuk Badan Liga Indnesia (BLI) yang kelak berubah menjadi PT Liga Indonesia. Dua pilar itu, standarisasi klub dan pengelola kompetisi yang profesional, menjadi syarat dari AFC-FIFA bagi semua federasi sepakbola di dunia untuk bisa mengikuti liga champions, baik di level konfederasi maupun kejuaraan antarklub dunia.
Di atas fondasi industri sepakbola itulah, Nurdin Halid menggantungkan cita-cita setinggi langit: membawa sepakbola Indonesia ke papan atas Asia dan berdaya saing di level dunia (masuk putaran final Piala Dunia dan Olimpiade). Cita-cita besar itu ia rumuskan dalam Visi PSSI 2020. Untuk mengakselerasi pelaksanaan Visi PSSI 2020, Nurdin ‘merevolusi’ anggaran Dasar/Rumah Tangga PSSI menjadi Pedoman Dasar PSSI yang kemudian menjadi embrio dari Statuta PSSI sesuai FIFA Standard Statute.
Untuk menjadikan Visi PSSI 2020 sebagai ‘gerakan nasional’, Nurdin punya cara sendiri yang kadang membuat orang-orang sekitarnya di PSSI (Komite Eksekutif) terkejut. Dan, ada dua monumen yang fenomenal. Pertama, menjadikan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia 2007, sebuah goresan sejarah emas setelah 77 tahun PSSI berdiri pada 19 April 1930. Ide besar dan keberanian Nurdin untuk mewujudkan ide besarnya itu kelak mengilhami Indonesia, misalnya, untuk menerima tawaran badan olimpiade Asia untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Kedua, mencalonkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Banyak orang mencibir ide dan langkah besar Nurdin Halid ini. Namun, FIFA sendiri menyambut baik pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Sayang, langkah Nurdin Halid dihentikan. Kelak, banyak yang kecewa setelah akhirnya 24 anggota Exco FIFA memutuskan Qatar sebagai pemenang untuk tuan rumah Piala Dunia 2022.
Biografi ini hanyalah upaya merekam apa yang telah dikerjakan Nurdin bagi persepakbolaan tanah air. Karya dan pemikiran besar Nurdin untuk persepakbolaan nasional adalah fragmen sejarah yang layak untuk dipelajari dan dibagikan kepada masyarakat.
Alamat: Wisma NH
Jalan Raya Pasar Minggu No. 2 B-C
Pancoran, Jakarta Selatan
✉️ info@thenurdinhalidinstitute.com