MEWUJUDKAN POTENSI BESAR KOPERASI DI ASIA-PASIFIK
(Wawancara khusus PIP dengan Nurdin Halid usai terpilih sebagai Vice Preident ICA-AP)
Ketua Umum dekopin, H. A. M. Nurdin Halid terpilih menjadi Vice President International Co-operative Alliance Asia and Pacific (ICA-AP). Jabatan prestisius dan strategis yang diperoleh melalui proses pemilihan yang ketat itu, tentu saja ikut melambungkan nama gerakan koperasi Indonesia di pentas internasional. Nurdin Halid menarik perhatian para voters (pemilik suara) dalam The 10th Meeting of ICA-Asia Pacific Regional Assembly yang digelar di Kobe, Jepang pada 29 November 2012, antara lain karena visi yang disampaikannya menjelang proses pemilihan. Apa saja yang menjadi visi Nurdin Halid, sehingga terpilih sebagai Vice President ICA-AP? Bagaimana visi itu dijalankan menjadi program yang konkret?
Bagaimana Anda bisa terpilih menjadi Wakil Ketua ICA-AP?
Terus terang saja, awalnya kita tidak punya niat untuk mencalonkan diri. Kita hanya ingin gerakan koperasi Indonesia yang diwakili Dekopin eksis di pentas koperasi internasional, terutama melalui ICA-AP, dengan aktif mengikuti Meeting of ICA-Asia Pacific Regional Assembly di Kobe, Jepang. Selain memilih regional board atau dewan pengurus, ada forum seminar. Dalam forum itu, kita mendapatkan kesempatan menjadi salah satu narasumber. Kita memaparkan materi tentang peran koperasi dalam penanganan bencana, dengan mengambil kasus tsunami di Aceh dan gempa di Yogyakarta.
Ternyata, paparan kita mendapatkan apresiasi yang paling bagus, termasuk dari President ICA Dame Pauline Green. Nah, dari situ kita menjadi lebih percaya diri untuk mengambil peran lebih besar, termasuk mencalonkan diri dalam pemilihan regional boardatau pengurus ICA-AP yang digelar esok harinya. Ada 11 posisi kepengurusan yang diperebutkan. Satu untuk ketua umum, dua wakil ketua, dan selebihnya anggota. Dekopin mengusulkan saya untuk ikut. Sebagai calon, saya maju untuk menyampaikan visi dan misi. Tentu saja kita juga melakukan lobi, seperti yang juga dilakukan calon lain. Akhirnya, saya terpilih sebagai Wakil Ketua ICA-AP.
Sebagai Vice President ICA-AP, langkah apa yang akan Anda lakukan?
Saya akan konsisten memperjuangkan visi dan misi yang saya sampaikan dalam proses pemilihan, untuk diturunkan dalam bentuk program kerja, yang meliputi tiga hal penting. Pertama, adalah bagaimana mewujudkan potensi ekonomi kawasan Asia dan Pasifik yang sangat besar, untuk mewarnai ekonomi dunia dalam globalisasi ekonomi. Kekuatan ekonomi China dan Jepang saja, sudah luar biasa. Koperasi harus memainkan peran penting dalam upaya membangun kekuatan ekonomi Asia-Pasifik itu, dengan menciptakan jaringan usaha antar-koperasi.
Kedua, untuk menciptakan jaringan usaha tersebut, setiap negara harus memberikan fasilitasi. Misalnya, dengan memberikan support pada lembaga yang secara profesional mengelola jaringan usaha koperasi itu.
Ketiga, menciptakan sebuah sistem berbasis teknologi informasi, untuk memudahkan setiap anggota ICA-AP mengakses berbagai produk unggulan dari anggota lainnya. Sistem itu juga harus memuat informasi harga secara up-date. Tiga program tersebut, menurut saya, sangat mungkin untuk dijalankan. Dan ICA-AP akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar, lebih konkret, pada anggotanya, jika program tersebut dijalankan. Supaya fokus, pada rapat pertama Pengurus ICA-AP nanti, saya akan mengusulkan adanya direktur yang khusus menangani jaringan usaha koperasi antara negara anggota ICA.
Contoh konkret implementasi program itu, bagaimana?
Misalnya Jepang, pasti membutuhkan sejumlah produk dari Indonesia, dan sebaliknya. Juga China, yang mampu memproduksi motor murah dalam jumlah besar, dan masyarakat kelas bawah di Indonesia membutuhkan motor murah.
Tinggal diindentifikasi saja kebutuhan setiap negara, dan negara mana yang berpotensi untuk menyuplai kebutuhan itu. Nah, potensi supply dan demand antara negara itu, tentu akan lebih efisien jika dilakukan secara direct yang dapat mereduksi biaya dan margin keuntungan. Di sinilah koperasi bisa berperan.
Masalahnya, apakah koperasi, terutama koperasi di Indonesia, siap?
Dekopin memang harus bekerja keras. Ini bisa dimulai dengan mengidentifikasi 300 koperasi unggulan, yang mempunyai produk yang layak diperdagangkan antar negara. Cukup 300 koperasi saja dulu, itu sudah bagus. Misalnya, kita sudah punya koperasi yang menghimpun petani kopi, dan produknya diekspor.
Yang lainnya, kita cari. Jika perlu, kita berikan pembinaan agar koperasi itu benar-benar mampu menghasilkan produk unggul yang dibutuhkan negara lain. Pada saat yang sama, Dekopin akan membangun sistem informasi, yang anatara lain bisa menyajikan informasi akurat dan update tentang potensi koperasi-koperasi di daerah.
Ada target waktu untuk pelaksanaannya?
Tentu saja. Kita akan mulai pada 2013. Tidak bisa ditunda lagi.
Anda tampak begitu yakin dengan rencana besar itu…
Keyakinan dan optimisme itu penting, agar kita bisa mulai mengambil keputusan, mengayunkan langkah pertama dan menyusun rencana. Itu prinsip saya. Misalnya mau membangun rumah, menurut saya, jangan dulu dipikirkan soal uangnya. Kita pancangkan dulu tekad mau membangun rumah, dari situ akan melahirkan rencana-rencana, dan upaya untuk menjalankannya. Kalau belum apa-apa kita sudah terpaku memikirkan kendalannya dulu, ya, kita tidak akan pernah bergerak.
Apakah untuk jaringan usaha koperasi di Asia Pasifik juga, Anda punya target waktu?
Iya. Kita bekerja secara simultan. Pada 2014 nanti, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan regional ICA-AP. Tempatnya di Bali. Momen itu bisa sekaligus dijadikan ajang evaluasi untuk melihat program-program yang saya tawarkan itu. Jangan salah, untuk menjadi tuan rumah saja, kita harus bersaing dengan negara lain, terutama India. Sepanjang sejarah keanggotaan di ICA, baru kali ini Dekopin dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan regional. Jadi, kita harus memanfaatkannya dengan baik, termasuk dengan menunjukkan produk unggulan yang dihasilkan koperasi Indonesia. Saya akan mengusulkan, agar pertemuan regional nanti fokus membahas upaya membangun jaringan usaha koperasi di kawasan Asia dan Pasifik, sekaligus digelar semacam ekspo produk-produk unggulan koperasi peserta kongres.
Alamat: Wisma NH
Jalan Raya Pasar Minggu No. 2 B-C
Pancoran, Jakarta Selatan
✉️ info@thenurdinhalidinstitute.com