Makassar – Meskipun Partai Golkar telah memenuhi syarat pengusungan calon dalam Pilkada Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2018, Nurdin Halid, Ketua Harian DPP Golkar yang maju sebagai calon gubernur Sulsel tetap berusaha merangkul partai-partai lainnya yang memiliki kursi di DPRD Sulsel.
Dalam Pilgub Sulsel, syarat mengusung calon harus memiliki 17 kursi dari total 85 kursi di DPRD Sulsel. Sedangkan Golkar memiliki 18 kursi, disusul partai-partai lain, seperti Gerindra dan Demokrat 11 kursi, PAN 9 kursi, PPP dan Nasdem 7 kursi, Hanura dan PKS 6 kursi, PDIP 5 kursi, PKB 3 kursi, serta PKPI dan PBB 1 kursi. Saat ini baru Nurdin Halid yang berpasangan dengan Anggota DPD RI asal Sulsel Aziz Qahhar Mudzakkar yang telah mengantongi SK Penetapan Pasangan Calon dari DPP Golkar.
Juru bicara tim pemenangan Nurdin Halid, Risman Pasigai yang ditemui detikcom di kedai kopi Phoenam di Jalan Boulevard, Makassar, Rabu (2/8/2017), menyebutkan Nurdin Halid intens bertemu dengan tokoh-tokoh partai di Sulsel dan ikut mendaftar di semua partai yang membuka pendaftaran konvensi calon gubernur. Seperti pertemuan Nurdin dengan Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse di salah satu restoran di Jakarta, Selasa malam kemarin (1/8).
“Dalam dua pekan terakhir ini, Pak Nurdin dua kali bertemu dengan Rusdi Masse, keduanya membahas kerja sama dalam bidang kepartaian baik Pilgub maupun Pilkada Bupati se-Sulsel, tentunya ada kesepakatan yang saling menguntungkan dari komunikasi politik kedua pimpinan partai ini,” ujar Risman.
Risman menyebutkan keinginan Nurdin merangkul partai-partai lain untuk berkoalisi dalam Pilgub Sulsel mendatang, guna menciptakan proses demokrasi yang sejuk, tanpa diwarnai konflik antar masing-masing pendukung.
“Tidak boleh ada rakyat yang jadi korban dalam proses politik di Sulsel, Nurdin berkeinginan menciptakan alam demokrasi yang sejuk, salah satunya dengan kerja sama antar partai bergandengan menyongsong Pilgub Sulsel,” pungkas Ketua Bidang Organisasi DPD I Golkar Sulsel ini.
Sebelumnya, Sekjen DPP Golkar Idrus Marham dalam keterangan pers-nya di Makassar, Kamis (27/7), menyebutkan koalisi antar partai di daerah menjadi keniscayaan untuk membangun daerah secara bersama-sama.
“Koalisi menjadi keniscayaan, kebutuhan membangun daerah, bukan hanya sekedar mendapatkan tiket untuk maju sebagai calon. Bangsa ini maju jika dipimpin bersama-sama, saling berbagi peran, meskipun kursi sudah cukup, tapi tuntutan kepemimpinan kolektif bagi masyarakat majemuk menjadi penting, harus dibangun kebersamaan dan tidak berpikir sendiri-sendiri,” tutup Idrus.
Jelang Pilgub Sulsel, selain pasangan bakal calon Nurdin Halid-Aziz Qahar, beberapa kandidat telah mempromosikan diri lewat sosialisasi politik, seperti Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, adik Gubernur Sulsel Ichsan Yasin Limpo, Wagub Sulsel petahana Agus Arifin Nu’mang dan Dosen Universitas Pertahanan Kolonel (laut) Rivai Ras.
(mna/tor)
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-3583729/pilgub-sulsel-2018-nurdin-halid-pepet-nasdem
Alamat: Wisma NH
Jalan Raya Pasar Minggu No. 2 B-C
Pancoran, Jakarta Selatan
✉️ info@thenurdinhalidinstitute.com